Suara Hati Urfan
Ucapan Syawal III: Suara Hati Urfan
Hakcipta: Amiene Rev
Namaku Urfan
Tanpa ibu tanpa ayah
Ramadhan ini tidak terasa
kemesraan meja bulat
Sahur menyambutku dengan dingin
kosong jiwaku, kosong nasi sepinggan
Syawal ini
tidak terasa hangatnya tangan ibu dan ayah
tidak dapat kucium dahinya, pipinya tanda kasih
cuma doa mengiringi mohon diberkati
hidup bonda ayahanda di akhirat sana
Aku terdengar bunyi mercun
Aku melihat cahaya bunga api
Aku cuma mampu mengalirkan mutiara
di sisi pipiku
Aku melihat anak-anak sebayaku
memilih baju memilih kasut
yang ditolak-tolak ke tepi
lalu sampai ke tanganku
dengan izin dan belas
baru dapat kupakai bergaya baru
ah, aku lupa di situ sudah carik!
tidak ada ibu untuk menjahitnya tidak
Aku hairan
ketika aku merindui yang jauh
mereka tidak merindui yang dekat
sibuk bekerja sibuk
Aku ingin pulang
tetapi tidak tahu di mana rumahku
tidak ada sesiapa menungguku
Kemudian datang seorang jauh
mengakui saudaraku yang jauh
membawaku pulang
semua mata melihatku begitu asing
aku yatim piatu
Datang pula persatuan itu dan ini
menghiburkan aku dan rakan senasibku
namun hatiku tetap terusik
rindu suara ibu dan ayah
seketika aku ketawa
tanda terima kasih kepada mereka yang prihatin
menutup rasa sayu...
Apa makna hidup?
Aku tertanya-tanya
hidup kemudian mati
bagai tidak bererti...
Lalu kuterdengar suara:
"Anakku,
hidup ini adalah perjuangan,
ujian buatmu.
Kesunyian itu temanku,
menegurmu supaya menabur bakti,
kelak jiwamu tenang dan dirahmati."
Dan aku tahu,
itu suara ibu
juga suara ayah...
dari jauh... sangat jauh.
Urfan akan patuhi.
Hakcipta: Amiene Rev
Namaku Urfan
Tanpa ibu tanpa ayah
Ramadhan ini tidak terasa
kemesraan meja bulat
Sahur menyambutku dengan dingin
kosong jiwaku, kosong nasi sepinggan
Syawal ini
tidak terasa hangatnya tangan ibu dan ayah
tidak dapat kucium dahinya, pipinya tanda kasih
cuma doa mengiringi mohon diberkati
hidup bonda ayahanda di akhirat sana
Aku terdengar bunyi mercun
Aku melihat cahaya bunga api
Aku cuma mampu mengalirkan mutiara
di sisi pipiku
Aku melihat anak-anak sebayaku
memilih baju memilih kasut
yang ditolak-tolak ke tepi
lalu sampai ke tanganku
dengan izin dan belas
baru dapat kupakai bergaya baru
ah, aku lupa di situ sudah carik!
tidak ada ibu untuk menjahitnya tidak
Aku hairan
ketika aku merindui yang jauh
mereka tidak merindui yang dekat
sibuk bekerja sibuk
Aku ingin pulang
tetapi tidak tahu di mana rumahku
tidak ada sesiapa menungguku
Kemudian datang seorang jauh
mengakui saudaraku yang jauh
membawaku pulang
semua mata melihatku begitu asing
aku yatim piatu
Datang pula persatuan itu dan ini
menghiburkan aku dan rakan senasibku
namun hatiku tetap terusik
rindu suara ibu dan ayah
seketika aku ketawa
tanda terima kasih kepada mereka yang prihatin
menutup rasa sayu...
Apa makna hidup?
Aku tertanya-tanya
hidup kemudian mati
bagai tidak bererti...
Lalu kuterdengar suara:
"Anakku,
hidup ini adalah perjuangan,
ujian buatmu.
Kesunyian itu temanku,
menegurmu supaya menabur bakti,
kelak jiwamu tenang dan dirahmati."
Dan aku tahu,
itu suara ibu
juga suara ayah...
dari jauh... sangat jauh.
Urfan akan patuhi.
|