Dialog 1 - Cleo
Langit tiba-tiba gelap. Angin hangat menghembus, dan dingin perlahan-lahan terasa. Cuaca panas sudah diam. Musim sejuk telah datang. Perlahan-lahan, dari langit, titisan hujan berjatuhan. Bunyi berderap-derap berkompang di bumbung bangunan.
"Kalau kau tidak takut akan hujan, kau seharusnya sudah keluar mengejar Cleopatra."
Andy tidak bergerak. Cahaya panas telah mematikannya. Dahulu, Andy suka menggigit wayar RJ 45 yang menghubung dua buah komputer. Tidak, salah satu adalah komputer riba.
"Kenapa harus mengejar Cleo, ketika aku masih ada Lucy?"
Dahulu, ada seekor ibu ayam sedang mengeram telur. Kemudian mati dimakan musang. Lalu, tidak ada telur yang dapat menetas.
"Kenapa mesti tinggalkan Cleo, ketika Andy belum tahu hidup matinya?"
Kemudian, telur itu dimakan tikus. Dan tikus itu mati. Dan, ini adalah kisah si kambing, Cleo, si musang, Lucy dan si tikus, Andy
"Kalau kau tidak takut akan hujan, kau seharusnya sudah keluar mengejar Cleopatra."
Andy tidak bergerak. Cahaya panas telah mematikannya. Dahulu, Andy suka menggigit wayar RJ 45 yang menghubung dua buah komputer. Tidak, salah satu adalah komputer riba.
"Kenapa harus mengejar Cleo, ketika aku masih ada Lucy?"
Dahulu, ada seekor ibu ayam sedang mengeram telur. Kemudian mati dimakan musang. Lalu, tidak ada telur yang dapat menetas.
"Kenapa mesti tinggalkan Cleo, ketika Andy belum tahu hidup matinya?"
Kemudian, telur itu dimakan tikus. Dan tikus itu mati. Dan, ini adalah kisah si kambing, Cleo, si musang, Lucy dan si tikus, Andy
|